Monday

"kehilangan"

kesunyian selalu memanjakan goresan lukisan yang mulai pudar.

tetes air mata mengalir lembut diatas permukaan kehalusan batu pualam satu pertanda bahwa kesunyian telah menebar benih-benihnya.

pawai burung bangau menuju keutara jingga menguatkan mentari meninggalkan hari.

kicauan nyanyi mahasiswa mengharmoniskan irama orkestra negara dalam parade musik yang lagunya tak pernah digubah.

Thursday

buah "salak di kampus"

setiap hari ada nenek-nenek datang kekampusku(PTS dijogja bagian barat). biasanya yang ia jual buah salak. lumayan… kebetulan aku pernah membeli buah salak yang ia jual. rasanya manis dan enak, salak pondoooh….. aku kalo kekampus mesti ketemu dia. kalo umurnya udah lanjut. terus uniknya lagi ia bawa daganganya keliling kampus, sambil menawarkan kepada mahasiswa, dosen ataupun karyawan. yang jelas setiap orang yang ia temui mesti ditawari.

memang luar biasa nenek tersebut. satu sisi ia memang membuat pemandangan dikampus kurang nyaman. sepertinya dikampusku ngga ada tata tertib saja. namun semua orang dapat memakluminya, mungkin nenek tersebut ngga bisa baca peringatan yang ada di pintu masuk. sisi yang lain aku salut dengan nenek itu, secara ilmu pemasaran ia cukup jeli melihat pangsa pasar, dimana ia jualan ditempat yang ngga ada sainganya. sebab kalo ia jualan dipasar ia akan kalah dengan penjual yang banyak modalnya, dan kalo jualan dimal mesti ngga boleh, sebab akan merusak “pemandangan”. kemudian kalo jualnya dikakilima mungkin ia takut dikejar sapol PP, sedangkan ia tau, kalo lari ngga kuat lagi, udah lapuk…hehe mesti ketangkap…

nek… nenek kasihan betul nasibmu, udah tua renta masih saja engkau berjuang untuk bertarung mengarungi hidup. memang nek, zaman sudah gila…, tak ada yang memperhatikan kita, padahal kita punya negara yang dikelola oleh pemerintah. engkau boleh menanyakan hakmu kepada mereka, sebab yang menggaji pemerintah itu kita, bukan siapa siapa. selayaknya diusiamu yang demikian, engkau seharusnya menikmati hidup dengan lebih baik…tanpa harus bersusah payah.

nenek tersebut hanya satu dari berjuta juta rakyat indonesia yang mengalami nasib sperti dia bahkan lebih buruk…

"Darah Juang"

Disini negeri kami

Tempat padi terhampar

Samuderanya kaya raya

Negeri kami subur Tuhan

Dinegeri Permai ini

Berjuta rakyat bersimpah luka

Anak kurus tak sekolah

Pemuda desa tak kerja

Bunda relakan darah juang kami

tuk membebaskan rakyat

Bunda relakan darah juang kami

padaMu kami berjanji

padaMu kami mengabdi

lagu ini didedisasikan pada mahasiswa ‘98 dan generasi penerusnya